Program Studi DIII Kebidanan Universitas Sigaperbagsa Karawang memiliki total 16 laboratorium yang mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, baik oleh dosen maupun mahasiswa. Laboratorium-laboratorium tersebut tersedia untuk menunjang berbagai aktivitas akademik, diantaranya :
1. Laboratorium KDPK/IGD
Laboratorium KDPK dirancang untuk membekali mahasiswa kebidanan dengan keterampilan dasar yang esensial dalam praktik kebidanan melalui simulasi yang menyerupai situasi klinis nyata. Laboratorium ini berperan penting dalam mengembangkan kompetensi teknis dan klinis mahasiswa sebelum mereka terjun ke lapangan praktik. Berbagai kegiatan praktikum yang difasilitasi meliputi pencegahan dan pengendalian infeksi terpadu, pemenuhan kebutuhan dasar manusia seperti higiene perorangan, nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi, serta oksigenasi, perawatan perioperatif, pemeriksaan fisik umum, mekanika tubuh, postur, posisi, ambulasi dan mobilisasi, pemberian obat, hingga pelatihan bantuan hidup dasar.
2. Laboratorium PONEK
Laboratorium Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) merupakan fasilitas yang disiapkan untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan obstetri dan neonatal secara komprehensif. Laboratorium ini mencakup kondisi ruang bersalin dan perawatan bayi baru lahir dengan perlengkapan yang mendukung penanganan kasus-kasus darurat, seperti pendarahan pasca melahirkan, eklampsia, persalinan dengan komplikasi, serta resusitasi neonatus. Melalui laboratorium ini, mahasiswa dibekali dengan keterampilan kritis dan pengambilan keputusan cepat dalam kondisi darurat, sehingga mampu memberikan pelayanan yang tepat, aman, dan profesional di fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
3. Laboratorium Poli KIA/ANC
Laboratorium Antenatal Care (ANC) merupakan sarana praktik yang dirancang untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam memberikan pelayanan pemeriksaan kehamilan secara menyeluruh dan berkualitas. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari dan menanamkan berbagai keterampilan pemeriksaan antenatal, seperti pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan tanda-tanda vital ibu hamil, palpasi Leopold, pemeriksaan detak jantung janin, serta edukasi dan konseling terkait kehamilan. Laboratorium ANC juga dilengkapi dengan alat bantu simulasi yang memungkinkan mahasiswa memahami perubahan fisiologis selama kehamilan dan bagaimana memberikan asuhan yang tepat sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Tujuan dari laboratorium ini adalah membekali mahasiswa agar mampu memberikan pelayanan ANC yang profesional, aman, dan berorientasi pada kebutuhan ibu dan janin.
4. Laboratorium Ginekologi
Laboratorium Ginekologi merupakan fasilitas praktik yang ditujukan untuk membekali mahasiswa kebidanan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pemeriksaan serta penatalaksanaan masalah kesehatan reproduksi wanita. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari anatomi dan fisiologi sistem reproduksi perempuan, serta menemukan prosedur pemeriksaan ginekologi seperti pemeriksaan inspeksi dan palpasi organ reproduksi, pemeriksaan dalam (vaginal toucher), dan penggunaan alat bantu seperti spekulum. Selain itu, laboratorium ini juga digunakan untuk pembelajaran deteksi dini gangguan atau kelainan pada organ reproduksi, konseling kesehatan reproduksi, dan pencegahan penyakit menular seksual. Melalui laboratorium ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan dasar yang profesional dan sensitif terhadap kebutuhan perempuan.
5. Laboratorium INC
Laboratorium Intranatal Care merupakan fasilitas praktik yang dirancang untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam memberikan asuhan selama proses persalinan. Laboratorium ini mencakup suasana ruang bersalin dan dilengkapi dengan berbagai peralatan yang mendukung praktik keterampilan intranatal, seperti pemantauan tanda-tanda vital ibu, pemantauan frekuensi dan durasi kontraksi, pemeriksaan pembukaan serviks, teknik pertolongan persalinan normal, serta manajemen kala I hingga kala IV. Mahasiswa juga dilatih untuk melakukan deteksi dini terhadap komplikasi pengiriman serta melakukan penanganan awal sesuai standar. Melalui laboratorium ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan persalinan yang aman, tepat, dan fokus pada keselamatan ibu dan bayi.
6. Laboratorium PNC
Laboratorium Postnatal Care (PNC) merupakan fasilitas pembelajaran yang ditujukan untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam memberikan asuhan yang komprehensif kepada ibu dan bayi pada masa nifas. Di laboratorium ini, mahasiswa mempraktikkan keterampilan pemantauan kondisi fisik dan psikologis ibu pasca melahirkan, perawatan luka perineum, pemantauan involusi uterus, serta pemberian edukasi tentang laktasi, nutrisi, perawatan payudara, dan kontrasepsi pascapersalinan. Selain itu, laboratorium ini juga digunakan untuk teknik menyusui yang benar, serta deteksi dini komplikasi pasca persalinan. Dengan fasilitas ini, mahasiswa diharapkan mampu memberikan pelayanan postnatal yang holistik, aman, dan mendukung proses pemulihan ibu serta kesehatan bayi secara optimal.
7. Laboratorium Bayi Baru Lahir
Laboratorium Bayi Baru Lahir (BBL) merupakan fasilitas yang disediakan untuk melatih siswa kebidanan dalam memberikan asuhan dasar dan lanjutan kepada neonatus segera setelah lahir hingga masa awal kehidupannya. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari dan menanamkan keterampilan seperti penilaian kondisi bayi menggunakan skor APGAR, penghangatan dan stabilisasi suhu tubuh, pembersihan jalan napas, pemotongan tali pusat, perawatan tali pusat, serta identifikasi dini terhadap tanda-tanda bahaya pada neonatus. Selain itu, laboratorium ini juga mendukung praktik stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang bayi. Dengan simulasi yang realistis dan peralatan yang memadai, laboratorium BBL membantu siswa mengembangkan kompetensi dalam memberikan pengasuhan yang aman, efektif, dan berpusat pada kebutuhan bayi baru lahir.
8. Laboratorium Tumbuh Kembang
Laboratorium Tumbuh Kembang merupakan fasilitas pembelajaran yang dirancang untuk membekali mahasiswa kebidanan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memantau, menstimulasi, serta mendeteksi dini gangguan tumbuh kembang pada bayi dan balita. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari tahapan perkembangan motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional anak sesuai usia, serta melakukan penilaian menggunakan alat ukur seperti KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) dan Denver Developmental Screening Test. Selain itu, mahasiswa juga dilatih dalam memberikan stimulasi yang sesuai dengan usia anak, edukasi kepada orang tua, serta perencanaan intervensi jika ditemukan keterlambatan perkembangan. Laboratorium ini berperan penting dalam membentuk kompetensi mahasiswa agar mampu memberikan pelayanan kebidanan yang holistik dan promotif dalam mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak.
9. Laboratorium Anatomi dan Fisiologi
Laboratorium Anatomi dan Fisiologi merupakan fasilitas pendidikan yang dirancang untuk membantu mahasiswa kebidanan memahami struktur dan fungsi tubuh manusia secara mendalam. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari berbagai sistem tubuh, termasuk sistem reproduksi, muskuloskeletal, kardiovaskular, dan lainnya melalui model anatomi, preparat, serta alat bantu visual dan praktikum langsung. Selain itu, laboratorium ini juga menyediakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengamati proses fisiologis tubuh seperti pernapasan, peredaran darah, dan fungsi organ, sehingga mereka dapat mengaitkan teori dengan praktik klinis kebidanan secara efektif. Melalui laboratorium ini, mahasiswa dibekali dasar pengetahuan yang kuat untuk mendukung kompetensi teknis dan klinis dalam pelayanan kebidanan.
10. Laboratorium Promosi KesehatanLaboratorium Promosi Kesehatan merupakan ruang praktik yang dirancang untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan edukasi kesehatan kepada individu maupun masyarakat. Laboratorium ini menyediakan berbagai media dan alat bantu untuk simulasi penyuluhan, kampanye kesehatan, serta pemberdayaan komunitas dalam upaya meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup sehat. Mahasiswa juga belajar merancang materi promosi kesehatan yang efektif, melakukan pendekatan edukatif yang tepat sasaran, serta mengaplikasikan strategi promosi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan fasilitas ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pendekatan promotif dan preventif.
11. Laboratorium Komunitas
Laboratorium Komunitas adalah fasilitas yang dirancang untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam memahami dan menerapkan konsep pelayanan kesehatan berbasis masyarakat. Di laboratorium ini, mahasiswa belajar melakukan survei kesehatan, identifikasi masalah kesehatan masyarakat, serta merancang dan melaksanakan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan komunitas. Selain itu, laboratorium ini juga digunakan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama, dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesehatan ibu, anak, dan keluarga secara holistik. Melalui pengalaman praktis di laboratorium komunitas, mahasiswa diharapkan mampu memberikan pelayanan kebidanan yang responsif dan berorientasi pada pendekatan komunitas.
12. Laboratorium OSCE
Laboratorium OSCE (Objective Structured Clinical Examination) adalah fasilitas yang dirancang untuk menguji dan meningkatkan kompetensi klinis mahasiswa kebidanan secara sistematis dan terstruktur. Laboratorium ini menyediakan berbagai stasiun praktik yang mensimulasikan situasi klinis nyata, di mana mahasiswa harus menunjukkan keterampilan praktis, pengambilan keputusan, komunikasi, dan pengetahuan secara langsung. Dengan menggunakan alat peraga, pasien simulasi, dan skenario yang beragam, laboratorium OSCE membantu memastikan mahasiswa mampu memberikan pelayanan kebidanan yang profesional, akurat, dan sesuai standar sebelum terjun ke dunia klinis nyata.
13. Laboratorium Pencegahan Infeksi
Laboratorium Pencegahan Infeksi merupakan fasilitas yang bertujuan untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam menerapkan prinsip-prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi secara tepat dan efektif. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari teknik-teknik sterilisasi, desinfeksi, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta prosedur kebersihan tangan dan sanitasi lingkungan klinis. Selain itu, laboratorium ini juga mengajarkan cara mengidentifikasi risiko infeksi dan langkah-langkah pencegahan untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas. Melalui praktik di laboratorium ini, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan protokol pencegahan infeksi secara konsisten demi meningkatkan mutu dan keselamatan pelayanan kebidanan.
14. Labortorium Apotek
Laboratorium Apotek merupakan fasilitas yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis dalam memahami dasar-dasar farmakologi dan pengelolaan obat-obatan yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan. Laboratorium ini menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk mempelajari berbagai jenis obat, cara penyimpanan yang benar, perhitungan dosis, serta teknik pemberian obat yang aman dan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Selain itu, laboratorium ini juga digunakan untuk melatih keterampilan komunikasi dalam memberikan edukasi obat kepada pasien, sehingga mahasiswa mampu memberikan pelayanan yang holistik dan bertanggung jawab dalam praktik kebidanan.
15. Laboratorium Rekam Medik
Laboratorium Rekam Medik merupakan fasilitas pembelajaran yang dirancang untuk melatih mahasiswa kebidanan dalam mengelola dokumentasi kesehatan secara akurat dan sistematis. Di laboratorium ini, mahasiswa mempelajari cara pencatatan data medis pasien, pengisian formulir rekam medis, serta penggunaan sistem informasi kesehatan yang mendukung administrasi pelayanan kebidanan. Selain itu, mahasiswa juga dilatih dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data pasien sesuai dengan standar etika dan peraturan yang berlaku. Melalui laboratorium ini, mahasiswa diharapkan mampu menghasilkan dokumentasi rekam medis yang lengkap dan terpercaya sebagai bagian penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
16. Laboratorium Tutor
Laboratorium Tutor merupakan ruang khusus yang disediakan untuk mendukung proses pembelajaran dan bimbingan akademik bagi mahasiswa kebidanan. Di laboratorium ini, mahasiswa dapat mengikuti sesi tutorial, diskusi kelompok, serta latihan keterampilan secara langsung dengan bimbingan tutor atau dosen pembimbing. Laboratorium Tutor dirancang untuk meningkatkan pemahaman materi teori dan praktik melalui pendekatan interaktif dan personal, sehingga mahasiswa dapat mengatasi kesulitan belajar dan mengembangkan kompetensi secara optimal. Fasilitas ini juga mendorong pengembangan kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis dalam suasana belajar yang kondusif.
Kontributor